Copyright By Dhaniar Retno Wulandari | Powered by Blogger

Sabtu, 06 Februari 2021

Peribuan I

Kulihat banyak ibu

yang gendong bayinya dengan jarik

dan awasi balitanya yang sedang asyik

yang bergiat dengan urusan rumah

juga turut bekerja mencari nafkah

yang berkendara antar jemput sekolah

tatkala wabah ini belum singgah

 

Kubaca status WA ibu-ibu

lagi-lagi berbantah hingga jemu

tersebab para kesayangannya

melekap saja pada ponsel pintarnya

beralasan tugas-tugas sekolah

begitu terus jika diberi petuah

dalam pandemi yang tak kunjung sudah

 

Kuharap ibu-ibu itu

lebih murah rezeki

dan panjang hati

 

Puisi ini telah dipublikasikan dalam Kado buat Bunda (Farhâ Pustaka, November 2020).

Puasa dalam Islam dan Kedokteran

“Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi kewajiban agama,” begitulah yang ditulis Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam sebuah bukunya. Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid adalah pakar kedokteran dan biofisika yang aktif melakukan kajian seputar pengobatan ala Nabi shallâllahu ‘alaihi wa sallam. Beliau banyak menghasilkan karya ilmiah tentang pengobatan alternatif, yaitu pengobatan dengan sejumlah rerumputan dan tumbuh-tumbuhan.

Salah satu bukunya berjudul At-Taghdziyah an-Nabawiyah (Al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa) diterbitkan Alfa pada tahun 1997. Almahira menerbitkannya dalam bahasa Indonesia pada tahun 2006 menjadi Pola Makan Rasulullah (Makanan Sehat Berkualitas Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah). Namun, buku yang menjadi koleksi kamar baca saya merupakan cetakan ketiga (September 2007). Saya membelinya saat menyambangi Pesta Buku Solo 2008.

Pola Makan Rasulullah (Makanan Sehat Berkualitas Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah) mengandung 388 halaman yang mengupas makanan sehat untuk bayi sampai lanjut usia disertai resep penyembuh berbagai penyakit dan program diet yang aman dan Islami. Berdasarkan isinya, buku tersebut terdiri atas enam bagian tentang makanan. Adapun masing-masing bagian terdiri atas belasan sampai puluhan subbagian.

Berkaitan Ramadhan, sekurangnya ada dua subbagian tentang puasa dalam buku tersebut, yaitu makanan saat berpuasa dan berbuka yang baik. Dituliskan bahwa puasa bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit jasmani: lever, gangguan lambung (mag), kegemukan, penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, radang ginjal, sakit persendian, gangguan pernapasan, infeksi kulit, eksem, dan kulit sensitif. Puasa juga dapat menyembuhkan penyakit jiwa atau gangguan mental. Hal itu karena puasa menanamkan keutamaan sabar, pengendalian diri, dan penguatan kehendak pada diri seseorang.

Saat berbuka, disunatkan dengan beberapa butir ruthab (kurma matang-basah). Sebagai makanan manis, ruthab lebih cepat mengirimkan energi ke seluruh anggota tubuh sehingga orang tidak lagi merasa lelah dan malas. Selain itu, ruthab merupakan makanan ringan yang tidak memberatkan lambung. Adapun menyegerakan makanan berat saat berbuka menyebabkan dyspepsia (kesulitan mencerna) yang tidak nyaman. Begitu pun makanan berlemak yang dikonsumsi dalam jumlah besar saat berbuka, proses pengubahannya menuntut kerja keras sel-sel hati yang membahayakan kesehatan jasmani.

Terpikat membaca buku itu dalam-dalam, bukan? Selamat berjuang mendapatkannya, ya! Banyak manfaat, in-syâ Allâh.

Boyolali, 26 April 2020

 

Artikel ini telah dipublikasikan dalam majalah Ar-Royyan Edisi 59 (Ar-Risalah Peduli, Mei 2020) pada rubrik Bicara Buku.