Menyusuri Kehidupan
Rasulullah ﷺ
Secara Global dalam
Tahdzîbus Sîrah an-Nabawiyyah
“Muhammad adalah rasul Allah ….” Demikianlah kutipan alih
bahasa dari Alquran (Al-Qur’ân) Surah Al-Fath (48) ayat 29. Setiap orang
yang mendengar nama beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam, akan tergerak
hatinya untuk mencari keterangan perihal diri beliau shallallâhu ‘alaihi wa
sallam. Hal itu karena beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam diutus Allah
(Allâh) Subhânahu wa Ta’âlâ untuk menjadi rahmat bagi semesta
alam, sebagaimana firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ dalam Alquran Surah
Al-Anbiyâ’ (21) ayat 107. Semoga Allah Subhânahu wa Ta’âlâ senantiasa
melimpahkan selawat (shalawât) dan salam kepada Nabi Muhammad, Rasulullah
(Rasûlullâh) shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Âmîn, yâ, Rabbal
‘âlamîn.
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan
kehidupannya memang tidak lekang dari kemenarikan. Tidak lekang di bibir kita,
tidak lekang dari hati kita. Dalam Alquran Surah Al-Ahzab (33) ayat 21, Allah Subhânahu
wa Ta’âlâ berfirman yang artinya “… Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah ….”
Alhamdulillâh, tidak sedikit buku yang mengulas kehidupan Rasulullah shallallâhu
‘alaihi wa sallam. Tidak sedikit pula yang sudah diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Salah satu buku tersebut adalah Tahdzîbus Sîrah an-Nabawiyyah
karya Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi. Buku tersebut diterjemahkan oleh Akhmad
Syaikhu menjadi Sirah Nabi Muhammad ﷺ (Ringkas, Lengkap, dan Mudah
Disertai Dalil-Dalil yang Akurat) dan diterbitkan oleh Pustaka Ibnu ‘Umar di Bogor pada tahun 1434 H.
Buku tersebut mungkin berukuran paling kecil dari sekian
buku tentang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Setidaknya buku tersebut berukuran
paling kecil dari sekian buku tentang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa
sallam yang ada di perpustakaan pribadi saya. Hal itu tidak berarti saya
mengatakan bahwa saya sudah menguasai pengetahuan tentang kehidupan Rasulullah shallallâhu
‘alaihi wa sallam.
Melalui buku berukuran 10,5 x 15 cm tersebut, kita akan
menyusuri kehidupan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam secara
global. Buku tersebut seakan-akan menekankan pengetahuan tentang kehidupan
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang sekurang-kurangnya
dipahami seorang Muslim. Sirah Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam
dalam buku tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendahuluan dan penutup.
Bagian pendahuluan terdiri atas 21 bagian, yaitu dimulai bagian nasab Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan diakhiri bagian kekhususan Nabi
Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Selaras dengan terjemahan
judulnya; setiap bagian dalam pendahuluan memaparkan intipati yang ringkas,
lengkap, dan akurat. Selanjutnya, Imam an-Nawawi menegaskan pada bagian penutup
bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik
manusia dari generasi terdahulu dan terkemudian.
Hal lain yang menarik dari buku tersebut adalah daftar
pustaka sepanjang lima belas halaman yang mencantumkan 99 sumber bacaan.
Sungguh pembacaan yang mengagumkan. Pihak penerbit menyebut buku tersebut
sebagai mahkota berharga dari perbendaharaan ilmu para ulama salafush-shalih
tentang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang dipetik oleh Imam
an-Nawawi rahîmahullâh.
Nah, sudahkah kita memiliki dan membaca tuntas buku
tersebut? Alhamdulillâh, saya sudah memilikinya pada awal 1437 H.
Namun sepertinya, saya harus membaca dan membacanya lagi. Semoga pengetahuan kita
tentang kehidupan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam semakin
memukau.
(Artikel ini saya kirimkan ke http://ar-risalah.org pada tanggal 3 Juli 2017, kemudian
dipublikasikan pada tanggal 4 Juli 2017 [http://ar-risalah.org/menyusuri-kehidupan-rasulullah-%ef%b7%ba-secara-global-dalam-tahdzibus-sirah-an-nabawiyyah/].)
Catatan
Hampir dua pekan lalu, tepatnya tanggal 23 Februari 2019, saya
membeli Al-Urjûzah Al-Mî’iyyah fî Dzikr Hâl Asyraf Al-Bariyyah atau Urjuzah Mi’iyyah:
Nazham Ringkasan Sirah Nabi Muhammad ﷺ dari Lahir
Hingga Wafat
(Pustaka Arafah, 2018). Ukuran buku tersebut lebih kecil daripada Tahdzîbus Sîrah an-Nabawiyyah atau Sirah Nabi Muhammad ﷺ (Ringkas,
Lengkap, dan Mudah Disertai Dalil-Dalil yang Akurat) (Pustaka Ibnu ‘Umar, 1434 H). Panjang buku tersebut 12,5 cm.